Setiap unit kerja akan mengalami konflik. Kehadiran konflik dapat menyita energi tim sehingga pekerjaan terbengkalai. Di sisi lain, konflik merupakan pertanda bahwa setiap anggota tim peduli pada kualitas hubungan maupun kemajuan tim.
Konflik biasanya hadir secara terbuka, lebih sering secara verbal dan/atau mungkin juga non verbal. Beberapa orang menganggap pertentangan terbuka ini menarik, sementara yang lainnya cenderung menghindari.
Sejumlah manajer, berasumsi bahwa konflik itu “buruk”, cerminan dari kinerja tim yang rendah, karena konflik harus dihindari. Asumsi ini mendorong mereka tergesa-gesa menyelesaikan konflik atau malah menghindarinya sama sekali.
Ternyata oh Ternyata, konflik sebenarnya merupakan perbedaan yang belum terpecahkan. Mengelola konflik berarti memecahkan perbedaan dengan cara membantu tim menyelesaikan pekerjaan dan fungsinya sekaligus denagn lebih efektif. Dengan lebih fokus pada tugas, Manajer membantu tim kerja yang dipimpinnya mengalami konflik lebih sebagai perbedaan ide dan opini bukan pertarungan antar pribadi yang menuntut ada pemenang dan yang kalah.
Tim yang berkinerja tinggi memanfaatkan konflik untuk memunculkan sinergi yang mereka inginkan. Mereka menyadari bahwa perbedaan membuat suasana tim menjadi dinamis, tidak membosankan dan lebih produktif. Mereka juga tahu bagaimana mengatasi konflik dan melanjutkan pekerjaan. Satu pekerjaan penting Manajer adalah untuk membantu tim kerja yang dipimpinnya memahami bahwa konflik yang muncul dapat berkontibusi pada kesuksesan.
Tulisan ini merupakan rangkuman dari karya Thomas dan Killman tentang lima gaya dalam mengelola konflik. Tidak ada gaya yang paling baik untuk setiap situasi. Jadi anjurannya adalah kenali setiap gaya dengan baik dan gunakan pada saat yang tepat.
Avoiding
Ketika Anda tidak langsung mengejar keiinginan Anda maupun keinginan orang lain. Tidak ingin tatau menunda-nunda terlibat dalam konflik. Berusaha menyingkir dari permasalahan, menunda permasalahan untuk waktu yang lebih baik, atau secara sederhana menarik diri dari situasi yang mengancam. Berharap pihak yang berwenang atau sistem yang menyelesaikannya.
Penggunaan :
* Ketika permasalahannya tidak lebih penting dari hal lain
* Ketika Anda tidak menerima kesempatan untuk memuaskan keinginan Anda, atau permasalahannya terlihat tidak pada jalurnya atupun bergejala pada hal lain, lebih dari permasalahan dasar.
* Ketika kerusakan karena konflik lebih besar daripada keuntungan resolusinya
* Untuk menenangkan orang lain; untuk mengurangi ketegangan sekaligus untuk menambah pandangan dan kesabaran
* Untuk membiarkan orang lain memecahkan konflik lebih efektif
* Ketika mngumpulkan lebih banyak informasi akan menambah keuntungan solusi yang terlalu cepat
Competing
Jurus ini bertitik tolak pada power dengan menggunakan power apapun yang sesuai untuk memenangkan posisi. Membela hak-hak pribadi mempertahankan posisi yang dipercayai benar, atau sederhananya mencoba menang. Memaksakan keinginan atau splusi yang diyakini benar.
Penggunaan:
* Ketika dibutuhkan tindakan cepat
* Pada permasalahan penting di mana tindakan yang tidak terlalu sering dilakukan perlu diwujudkan
* Pada permasalahan penting untuk kesejahteraan kelompok dan Anda tahu bahwa Anda benar
* Untuk melindungi diri Anda melawan orang lain yang mengambil keuntungan dari perilaku yang nonkompetitif
Accomodating
Jurus ini mengabaikan keinginan atau kepentingan pribadi untuk memuaskan keinginan orang lain; ada pengorbanan diri dalam bentuk ini. Mengakomodasi seperti beramal atau berbuat baik pada orang lain, mematuhi perintah orang lain ketika seseorang lebih tidak memilih untuk melakukannya, ataupun menyerah pada pandangan orang lain. Mengalah, memberi jalan pada orang lain.
Penggunaan :
* Ketika Anda sadar bahwa Anda salah, untuk membiarkan posisi yang lebih baik terdengar, untuk belajar dari orang lain,
* Ketika permasalahan lebih penting untuk orang lain daripada untuk Anda, untuk memenuhi kebutuhan orang lain, dan sebagai pertanda baik untuk mempertahankan hubungan kerja sama.
* Untuk menciptakan kewajiban pada orang lain untuk permasalahan yang lebih penting bagi anda
* Ketika menciptakan harmoni dan menghindari perpecahan sangatlah penting
* Untuk meningkatkan kapasitas anggota tim dengan membiarkan mereka bereksperimen dan belajar dari kesalahan mereka sendiri.
Collaborating
Bekerja sama dengan pihak lain untuk menemukan beberapa solusi yang sepenuhnya memuaskan keinginan kedua belah pihak. Ini berarti menggali permasalahan untuk menemukan keinginan utama kedua belah pihak untuk menemukan alternatif yang dapat memenuhi keinginan keduanya. Kerja sama ini akan mengeksplorasi ketidaksetujuan, belajar melihat dari sisi orang lain, berkomitmen untuk memecahkan situasi dan mencoba mencari solusi kreatif untuk masalah interpersonal.
Penggunaan:
* Untuk menemukan solusi integratif ketika kedua keinginan terlalu penting untuk dikompromikan
* Ketika tujuan Anda adalah untuk belajar (menguji asumsi, memahami orang lain).
* Untuk menyatukan pemikiran orang dengan perspektif berbeda
* Untuk menambah komitmen dengan mengolah keinginan orang lain kepada keputusan konsensus
* Untuk bekerja dalam perasaan yang tidak nyaman, yang telah mengganggu hubungan interpersonal
Compromising
Tujuan jurus ini adalah untuk menemukan solusi yang cepat, serta dapat diterima kedua belah pihak. Terletak di antara competing dan accomodating. Berkompromi berarti memisahkan perbedaan, ataupun mencari posisi di tengah.
Penggunaan :
* Ketika tujuan tidak terlalu penting tetapi butuh usaha ataupun berpotensi merusak
* Ketika dua pihak yang berlawanan dengan kekuatan yang seimbang teguh pada tujuan masing-masing
* Untuk mencapai posisi nyaman sementara pada permasalahan kompleks
* Untuk tiba pada solusi cepat dalam tekanan waktu
* Sebagai model cadangan ketika collaboration dan competing gagal.
Demikian, semoga bermanfaat.
(sumber: leap institute)